Pemrograman Shell

 Pemrograman Shell

Oleh : Rusdi Raihansyah

POKOK BAHASAN:

ü  Pemrograman Shell

TUJUAN BELAJAR:

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

ü  Mempelajari elemen dasar shell script

ü  Membuat program shell interaktif

ü  Menggunakan parameter dalam program

ü  Mempelajari test kondisi serta operator logic yang terkait dengan instruksi test

ü  Mengenal variable built-in dari shell

ü  Membuat aplikasi dengan shell menggunakan konstruksi if-then-else

ü  Menggunakan struktur case esac.

ü  Loop dengan while, for, do while.

ü  Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut.

Dasar Teori:

1. SHELL SCRIPT

        Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan ekstensi”.sh”. shell script selalu diawali dengan komentar, yang dimulai dengan tanda #, disambung dengan ! dan nama shell yang digunakan. Contoh:

#!/bin/sh         (1)
# Program shell   (2)
#
Var1=x            (3)
Var2=8

(1) Awal dari program shell, komentar awal ini akan dibaca oleh system, kemudian system mengaktifkan program shell (/bin/sh) yang tertera ditempat tersebut. Program shell dapat dipilih, misalnya /bin/csh, /bin/ksh dan lainnya.
(2) Adalah komentar, sebagai dokumentasi, baris ini akan diabaikan oleh program shell.
(3) Penggunaan variable (assignment), tidak boleh ada spasi diantara nama variable dan konstanta. 

2. VARIABEL

        Dalam memproses data di komputer, kita menyimpan data tersebut dalam memori komputer. Memori tersebut dibagi dalam lokasi-lokasi dengan alamat tertentu. Programmer harus memberi nama lokasi tersebut dengan nama variabel.

        Ada 2 macam variabel dalam Linux, variabel sistem biasanya dituliskan dengan huruf besar semua dan variabel user. Cara mendeklarasikan variabel juga hampir sama: variablename=value
Harap diperhatikan, tidak boleh ada spasi!

Contoh: $ x=10
Artinya mengisikan angka 10 ke dalam variabel x

Contoh variabel sistem:

 

Variabel User

        Aturan penamaan variabel memiliki aturan yang hampir sama dengan penamaan dalam pemrograman komputer bahasa lain:

  • Nama variabel harus dimulai dengan huruf atau underscore (_), diikuti dengan huruf lain atau angka;
  • Jangan menggunakan spasi, seperti sudah dicontohkan di atas;
  • Variabel adalah case-sensitive, huruf besar dan huruf kecil berbeda;
  • Variabel kosong (NULL) tidak akan menghasilkan nilai;
  • Jangan menggunakan karakter khusus seperti: ?, *, dll untuk nama variabel.

3. MEMBACA KEYBOARD

        Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan intruksi read. Program yang selama ini kita buat, nilainya telah ditentukan sebelumnya, program- program tersebut tidak mendapatkan input dari user. Program - program tersebut hanya melakukan hal yang sama setiap waktu.

4. PARAMETER

        Sebuah program shell dapat mempunyai parameter sebanyak 9 buah dan direpresentasikan melalui variable khusus yaitu variable $!, $2, $3, $4, $5, $6, $7, $8, $9. Nama program shell || (nama script) direpresentasikan melalui variable $0. Jumlah parameter dinyatakan sebagai$#. Bila tidak memberikan parameter maka nilai $#adalah 0. Shell variable $* menyatakan seluruh string yang menjadi parameter / argument sebuah script ($@ mempunyai arti sama). $$ menyatakan nomor proses id/pid dari script yang dijalankan. Pid ini akan terus berubah (umumnya) menaik, setiap kali proses berjalan.

5. STATUS EXIT

        Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui variable special $?. Indikasi yang diberikan adalah :

  • Bila program berakhir denga sukses, $?=0
  • Bila program berakhir dengan error, $?tidak samadengan 0. nilai dari status exit dapat dilihat melalui instruksi echo $?

6. KONSTRUKSI IF

if instruksi-awal
then
 instruksi1
 instruksi2
 ...............
fi

If akan mengeksekusi instruksi awal, dan exit status dari instruksi tersebut akan menjadi kondisi. Bila 0, maka instruksi selanjutnya masuk ke dalam blok then. Bila tidak 0, maka alur program diteruskan setelah kata kunci fi.

7. KONSTRUKSI IF THEN ELSE

        Statement builtin if berfungsi untuk melakukan seleksi berdasarkan suatu kondisi tertentu. Secara umum ada dua bentuk umum sintak perintah if , seperti ditunjukkan dibawah ini

if instruksi1
then
 instruksi1.1
 instruksi1.2
 ........
else
 instruksi2.1
 instruksi2.2
 ........
fi

        Kalau diperhatikan, perintah if ini hampir sama dengan perintah if pada bahasa-bahasa tingkat tinggi, seperti Pascal, C, dan juga hampir sama dengan perintah if pada batch file-nya DOS. Pada bentuk pertama maupun bentuk kedua dari sintak diatas adalah statement dalam blok if...fi akan dieksekusi apabila kondisi if terpenuhi. Dari kedua bentuk diatas dapat pula ditambahkan perintah untuk pengecekan kondisi dengan elif (else if).

8. INSTRUKSI TEST

        Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi. Ekspresi terdiri dari factori dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasilnya adalah tidak sama dengan nol.

  • Operator untuk test


  • Test untuk files dan direktori


Untuk memudahkan pembacaan (readability), test dapat ditulis dengan :
[ ekspresi ]

Tanda [ sebenarnya adalah nama lain dari test,bedanya [ akan mencari kurung penutup ] pada akhir ekspresi yang harus dipisahkan oleh spasi.

9. LOGICAL && DAN || (SHELL LEVEL)

        Notasi && dan || digunakan untuk menggabungkan instruksi shell sebagai alternative dari if then else. Notasi && dan || sering ditemukan pada shell script system administrator untuk menjalankan routine dari system operasi.

  • instruksi1 && instruksi2

Shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status instruksi1 adalah false, maka hasil dari AND tersebut sudah pasti sama dengan FALSE, sehingga instruksi2 tidak mempunyai pengaruh lagi. Oleh karna itu instruksi2 tidak dijalankan. Sebaliknya bila hasil instruksi1 adalah true/0,
maka instruksi2 dijalankan.

  • instruksi1 || instruksi2

Shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status adalah TRUE(0), hasil dari operasi OR tersebut sudah pasti menghasilkan TRUE, terlepas dari hasil eksekusi instruksi2. Oleh karena itu instruksi2 tidak perlu dijalankan. Bila hasil instruksi1 adalah FALSE, maka instruksi2 akan dijalankan.

10. OPERATOR BILANGAN BULAT UNTUK TEST 

Untuk membandingkan 2 buah bilangan, test memerlukan operator yang berbeda dengan string.



11. OPERATOR LOGICAL (TEST LEVEL)

Logical operator terdiri dari AND(-a), OR(-o), dan NOT(!). Operator ini menggabungkan hasil ekspresi sebagai berikut :



12. KONSTRUKSI IF THEN ELSE IF 

        Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah else akan dijalankan.

13. HITUNGAN ARITMATIKA 

        Untuk melakukan perhitungan aritmatik, shell tidak memiliki kemampuan built-in, tetapi meminta bantuan program lain yaitu `expr`. Program expr berfungsi untuk mengevaluasi suatu expresi baik itu perbandingan string atau operasi aritmatik sederhana.

Operator aritmatik yang disediakan expr antaran lain:



        Selain digunakan untuk perhitungan aritmatik, perintah `expr` juga cukup handal untuk melakukan manipulasi string, untuk lebih jelas silahkan lihat halaman manual dari expr dengan mengetikkan `man expr`.

14. INSTRUKSI EXIT 

        Program dapat dihentikan (terminated/selesai) dengan intruksi exit. Sebagai nilai default program tersebut akan memberikan status exit 0.

15. KONSTRUKSI CASE

        Pernyataan case memiliki fungsi yang sama dengan pernyataan if yaitu memeriksa suatu ekspresi dan melakukan suatu proses bila ekspresi tersebut bernilai benar, hanya saja pernyataan case memiliki kelebihan yaitu dapat menggunakan wildcards dalam ekspresi yang akan diperiksa. Perintah case hampir sama dengan if-then-elif-else-fi karena dapat memilih dari banyak kondisi. Sebagian orang lebih suka menggunakan case...esac dibanding multi level-if karena lebih mudah dibaca.Case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai, sehingga dengan case kondisi dapat dikelompokan lebih jelas dan mudah untuk ditulis. 

case variable in

match1)
 instruksi1.1
 instruksi1.2
 ........
 ;;
match2 )
 instruksi2.1
 instruksi2.2
 .......
 ;;
*)
 instruksi3.1
 instruksi3.2
 .......
 ;;
esac

Case diakhiri dengan esac dan pada setiap kelompok instruksi diakhiri dengan ;;. Pada akhir pilihan yaitu *) yang berarti adalah “default”, bila kondisi tidak memenuhi pola sebelumnya.

16. KONSTRUKSI FOR

        For digunakan untuk perulangan dengan menggunakan variable yang ada pada setiap perulangan akan diganti dengan nilai yang berada pada daftar (list).

for var in str1 str2 ....
strn
VI - 9
do
 instruksi1
 instruksi2
 ............
done

17. KONSTRUKSI WHILE

        Pernyataan perulangan ini umumnya digunakan untuk melakukan perulangan dengan kondisi tertentu, di mana perulangan akan terus dilakukan dalam blok while selama ekspresi yang menjadi syarat masih dipenuhi (bernilai benar). Untuk ilustrasi, dapat dilihat pada gambar. Sedangkan mengenai bentuk dari pernyataan ini adalah:



While digunakan untuk perulangan instruksi, yang umumnya dibatasi dengan sustu kondisi. Selama kondisi tersebut true, maka pengulangan akan terus dilakukan. Loop akan berhenti, bila kondisi false, atau program keluar dari blok while melalui exit atau break.

while kondisi
do
 instruksi1
 instruksi2
 ........
done

18. INSTRUKSI DUMMY

        Instruksi dummy adalah instruksi yang tidak melakukan apa-apa, namun instruksi ini memberikan status exit 0 (TRUE). Oleh karna itu, instruksi dummy dapat digunakan sebagai kondisi forever pada loop (misalnya while).

        Symbol instruksi dummy adalah  :

19. FUNGSI 

        Hampir sama dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, pada shell script juga dikenal istilah fungsi. Dimana dengan adanya fungsi kita dapat membagi kode kita ke dalam sub-sub yang lebih kecil. Hal ini sangat berguna jika kita membangun sebuah program shell script yang cukup kompleks.

Fungsi adalah program yang dapat dipanggil oleh program lainnya dengan menggunakan notasi NamaFungsi(). Fungsi memberikan exit status ($?) yang dinyatakan dengan return nr, atau nilai 0 sebagai default. Membuat fungsi diawali dengan nama fungsi, parameter, kemudian blok program yang dinyatakan dalam {…….}. Contoh :

F1 ( )
{
 .................
 .................
 return 1
}

        Variabel dapat di definisikan dalam fungsi sebagai variabel local atau global. Hal yang perlu diperhatikan, nama variable yang digunakan dalam sebuah fungsi, jangan sampai bentrok dengan nama variable yang sama di luar fungsi, sehingga tidak terjadi isi variable berubah.

TUGAS PENDAHULUAN:

        Sebagai tugas pendahuluan, bacalah dasar teori diatas kemudian buatlah program Shell untuk Latihan 1 sampai dengan 5.

PERCOBAAN:

  1. Login sebagai user.
  2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini kemudian analisa hasil percobaan.
  3. Selesaikan  soal-soal latihan 

 

Praktikum 6A


Percobaan 1 : Membuat Shell Script

1. Buatlah file prog01.sh dengan editor vi

$ vi prog01.sh
#!/bin/sh
# Program shell
#
var1=x
var2=8



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk membuat shell script dengan membuat file prog01.sh menggunakan editor vi. Perintah $ vi prog01.sh berfungsi untuk mengedit file konfigurasi sistem dan membuat script. Kemudian tekan i untuk insert script. Script berikut

#!/bin/sh
# Program shell
#
var1=x
var2=8

berfungsi untuk mendifinisikan var1 sama dengan x dan var2 sama dengan 8. tekan esc pada keyboard lalu setelah tulisan INSERTnya hilang ketikan :wq berfungsi untuk menyimpan dan keluar dari file tersebut. 

2. Untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program 

$ . prog01.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan shell, gunakan notasi TITIK di depan nama program. Ketikkan perintah di atas, tapi prog01.sh ini tidak menampilkan teks/string seperti menggunakan perintah echo, maka pada saat prog01.sh dijalankan tidak akan ditampilkan apa-apa.

3. Untuk menjalankan shell, dapat juga membuat executable file dan dieksekusi dari current directory

$ chmod +x prog01.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan shell, dapat juga membuat executable file dan dieksekusi dari current directory. Setelah mengetikkan perintah di atas, prog01.sh tidak akan menampilkan apa-apa karena isi dari script prog01.sh hanya mendefiniskan var1 dan var2 tanpa ada proses menampilkan.

Percobaan 2 : Variable

1. Contoh menggunakan variable pada shell interaktif

$ VPT=poltek
$ echo $VPT



Analisis: Gambar di atas merupakan contoh menggunakan variable pada shell interaktif. Pada shell aktif untuk menampilkan variabel pertama definiskan nama variabel tersebut, misalnya variabel VPT berisi poltek. Dan untuk menampilkan atau memanggil variabel tersebut dapat menggunakan echo $VPT maka setelah dienter isi dari variabel VPT akan tampil yaitu output dengan tulisan poltek.

2. Pemisahan 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah intruksi. Karakter $ harus ada pada awal nama variable untuk melihat isi variable tersebut, jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai string.

$ VPT2=poltek elektronika (terdapat pesan error)
$ VPT2=”poltek elektronika”
$ echo $VPT2



Analisis: Gambar di atas merupakan pemisah 2 kata dengan spasi menandakan eksekusi 2 buah intruksi. Terdapat beberapa perbedaan utnuk program di atas. Untuk isi dari sebuah variabel apabila terdiri dari dua buah kata maka tidak bisa secara langsung dipisahkan dengan spasi jadi terdapat pesan error. Untuk membuat variabel dengan 2 kata harus diaapit oleh tanda kutip dua (“). Kemudian pada perintah selanjutnya untuk menampilkan variabel VPT2 ini harus diawali dengan tanda $ jika tidak, maka echo akan mengambil parameter tersebut sebagai string.

3. Menggabungkan dua variable atau lebih

$ V1=poltek
$ V2=’:‘
$ V3=elektronika
$ V4=$VIV2$V3
$ echo $V4



Analisis: Gambar di atas merupakan penggabungan dua variable atau lebih. Untuk menggabungkan dua variabel atau lebih selain dapat ditulis secara langsung bisa juga didefinisikan lagi kedalam variabel lain contohnya pada gambar diatas tiga buah variabel didefiniskan di variabel V4 maka untuk menampilkan variabel V1 V2 V3 cukup memanggil variabel V4 saja.

4. Menggabungkan isi variable dengan string yang lain. Jika digabungkan dengan nama variable yang belum didefinisikan (kosong) maka instruksi echo menghasilkan string kosong. Untuk menghindari kekeliruan, nama variable perlu diproteksi dengan { } dan kemudian isi variable tersebut digabung dengan string.

$ echo $V3
$ echo $V3ITS
$ echo ${V3}ITS


Analisis:Gambar di atas merupakan penggabungan isi variable dengan string yang lain. Untuk menggabungkan sebuah variabel dengan string lain tidak dapat secara langsung seperi pada perintah 2 diatas. Jika penulisan nya seperti $V3ITS maka instruksi echo akan menampilkan sting kosong karena variabel tersebut dianggap sebagai variabel yang belum terdefinisikan. Untuk menggabungkan isi variabel dengan string lain digunakan tanda {} untuk memisahkan variabel dengan string lain tersebut.

5. Variable dapat berisi instruksi, yang kemudian bila dijadikan instruksi tersebut akan dieksekusi

$ CMD=who
$ $CMD
$ CMD=”1s -1”
$ $CMD



Analisis: Gambar di atas merupakan variabel berisi instruksi, yang kemudian bila dijadikan instruksi tersebut akan dieksekusi. Variabel dapat berisi isntruksi. Seperti pada contoh diatas variabel CMD diisi oleh instruksi who, maka apabila variabel CMD dipanggil isntruksi who yang tedapat dalam variabel CMD akan dieksekusi. Begitu juga dengan variabel CMD yang disi dengan perintah ls –l, dan tampil dengan output menampilkan file dile pada direktori.

6. Membuat shell script, contoh prog01.sh sebagai berikut :

$ vi prog01.sh
#!/bin/sh
V1=poltek
V2=’:‘
V3=elektronika
echo “Pemrograman shell”
echo $V1$V2$V3
V3=ITS
echo $V1$2 di $V3



Analisis: Gambar di atas merupakan pengeditan shell script pada percobaan pertama. Shell script dari modifikasi prog01.sh ini berisi 3 buah variabel yaitu V1 V2 V3. Pada awalnya variabel V3 berisi dengan string elektronika namun kemudian variabel V3 diubah dengan isi ITS. Maka apabila ditampilkan echo pertama akan menampilkan pemrograman shell, kemudian echo kedua akan menampilkan poltek:elektronika sedangkan echo ketiga akan menampilkan poltek: di ITS karena V3 sebelumnya telah mengalami perubahan isi.

7. Menjalankan prog01.sh

$ . prog01.sh
$ prog01.sh (TERDAPAT PESAN ERROR)
$ ./prog01.sh (TERDAPAT PESAN ERROR)
$ chmod +x prog01.sh
$ ./prog01.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan cara untuk menjalankan prog01.sh. Untuk memanggil prog01.sh ini dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti diatas. Pemanggilan kedua dan ketiga gagal, karena pemanggilan tersebut hanya untuk file executable.

Percobaan 3 : Membaca Keyboard

1.Menggunakan intruksi read

$ read nama
Damelia
$ echo $nama



Analisis: Gambar di atas merupakan cara untuk membaca keyboard. Untuk membaca input dari keyboard dapat menggunakan instruksi read. Program diatas variabel nama akan dinput melalui keyboard yaitu Damelia, pada saat dipanggil maka variabel nama tersebut kan menampilkan Damelia.

2. Membaca nama dan alamat dari keyboard.

$ vi prog02.sh
#!/bin/sh
# prog02.sh
# membaca nama dan alamat
echo “Nama Anda :”
read nama
echo “Alamat : “
read alamat
echo “Kota : “
read kota
echo
echo “Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota”



Analisis: Gambar di atas merupakan pembuatan file prog02.sh. Sama halnya dengan percobaan pada point sebelumnya, namun percobaan membaca variabel dari keyboard ini dilakukan melalui shell script prog02.sh. 3 buah variabel nama alamat dan kota merupakan input dari keyboard menggunkan perintah read dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

3. Eksekusi program prog02.sh

$ . prog02.sh
Nama Anda :
Damelia
Alamat :
Jl Enau
Kota :
Bekasi
Hasil adalah : Damelia, Jl Enau di Bekasi



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk menjalankan proses membaca keyboard. Pada saat prog02.sh dieksekusi akan tampil tulisan nama anda : kemudian diikuti dengan perintah memasukan input dari variabel nama dengan posisi satu enter. Begitu juga untuk variabel alamat dan kota. Kemudian setelah menginputkan variabel kota maka akan tampil Hasil adalah : dengan variabel nama, varibael alamat dan diikuti di dengan variabel kota.

4. Instruksi echo secara otomatis memberikan baris baru, untuk menghindari hal tesebut gunakan opsi –n, untuk menghilangkan baris baru. Modifikasi program prog02.sh kemudian eksekusi!

$ vi prog02.sh
#!/bin/sh
# prog02.sh
# membaca nama dan alamat
echo -n “Nama Anda : ”
read nama
echo -n “Alamat : “
read alamat
echo -n “Kota : “
read kota
echo
echo “Hasil adalah : $nama, $alamat di $kota”

 



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk memodifikasi prog02.sh. Pada prog02.sh yang baru ini perintah echo diikuti –n untuk mengilangkan baris baru untuk melakukan input keyboard dari masing masing variabel dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

5. Eksekusi program prog02.sh

$ . prog02.sh
Nama Anda : Damelia
Alamat : Jl Enau
Kota : Bekasi
Hasil adalah : Damelia, Jl Enau di Bekasi



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk membaca keyboard. Prog02.sh tersebut di eksekusi sehingga tampil dan terlihat perbedaan dengan percobaan 3 nomer 3 untuk input keyboard tidak dilakukan pada baris baru namun meneruskan dari perintah echo.

6. Variable kosong adalah varabel yang tidak mempunyai nilai.

$ read nama
<CR>
$ echo $nama
$ A=
$ B=””
$ C=$A$B
$ echo $c



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk membaca keyboard. Seluruh perintah dari variabel diatas merupakan variabel kosong atau tidak mempunyai nilai. Maka pada saat variabel dipanggil tidak akan menamilkan apapun.

7. Variable dapat didistribusikan dengan hasil eksekusi dari sebuah instruksi.

$ pwd
$DIR=’pwd’
$echo $DIR


Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk membaca keyboard. Untuk mengisi variabel dengan subtitusi hasil eksekusi dari sebuah eksekusi instruksi harus menggunakan sepasang back quate (`). Misalnya pada contoh diatas variabel DIR didistribusikan dengan hasil eksekusi dari peirntah pwd. Maka saat variabel DIR dipanggil akan tampil hasil dari pwd tersebut.

8. Buatlah shell script prog03.sh kemudian eksekusi!

$ vi prog03.sh
#!/bin/sh
# prog03.sh
#
NAMA=’whoami’
echo Nama pengguna Aktif adalah $NAMA
tanggal=’date | cut –c1-10’
echo hari ini anggal $tanggal



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah untuk membuat file Prog03.sh untuk menampilkan variabel dari hasil eksekusi perintah whoami dan date. Variabel whoami didefiniskan dalam variable NAMA sedangkan date didefinisikan dengan variabel tanggal dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

9. Eksekusi prog03.sh

$ . prog03.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan hasil dari eksekusi shell script prog03.sh. nama pengguna aktif berisi variabel NAMA yaitu hasil eksekusi dari perintah whoami. Kemudian Hari ini tanggal akan diikuti dengan variabel tanggal dengan isi hasil dari instruksi date.


Praktikum 6B


Percobaan 8 : Instruksi Test

1.  Menggunakan instruksi test, perhatikan spasi antara

$ NAMA=dony
$ test $NAMA = dony
$ echo $?
$ test $ NAMA = pnj
$ echo $?



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Variabel NAMA diisi dengan dony. Kemudian untuk memanggil variabel NAMA dengan perintah test dengan $NAMA didefiniskan dony maka status exit bernilai 0. Sedangkan apabila berisi pnj status exit berisi 1 artinya nama pnj belum diinputkan, maka apabila dipanggil nama pnj tidak ditemukan.

2. Aplikasi test dengan konstruksi if

$ vi prog06.sh
#! /bin/sh
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “
read NAMA
if test “$NAMA” = dony
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan dony, sorry!”
fi



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Perintah vi prog06.sh berfungsi
untuk membuat program dengan script shell berikut 

#! /bin/sh
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “
read NAMA
if test “$NAMA” = dony
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan dony, sorry!”
fi

Sama halnya dengan point sebelumnya, yaitu aplikasi test, namun pada shell script prog06.sh. Variabel nama didefinisikan sebagai dony. Dengan perintah if apabila variabel nama berisi dony maka akan ditampilkan Selamat datang dony sedangkan apabila bukan (else) maka akan ditampilkan Anda bukan dony, sorry !! script fi untuk mengakhiri program.

3. Jalankan program prog06.sh dengan memasukan NAMA = amir dan NAMA = <CR> perhatikan hasil tampilannya

$ prog06.sh [NAMA = dony]
$ prog06.sh [NAMA = <CR>] (Terdapat pesan error)



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Perintah ini merupakan eksekusi dari prog06.sh apabila nama diisi dengan dony maka seperti pada perintah 1 yaitu Selamat datang dony, sedangkan pada contoh kedua variabel nama diisi dengan <CR> maka ditampilkan pesan error karena tidak ada di direktori.

4. Modifikasi prog06.sh dengan menggunakan notasi untuk test

$ vi prog06.sh
#! /bin/sh
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “Read NAMA
if [ “$NAMA” = dony ]
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan dony, sorry!”
fi



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Sama halnya dengan point 2 namun pada modifikasi ini perintah test diganti dengan perintah [ ], dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

5. Jalankan program prog06.sh dengan memasukan NAMA = amir

$ . prog06.sh [NAMA= dony]



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Meskipun perintah if didefiniskan dengan perintah [ ] tapi hasil eksekusi prog06.sh akan menampilkan hasil yang sama dengan perintah test sebelumnya.

Percobaan 9 : Notasi && dan ||

1. Bila file prog01.sh ada (TRUE), maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh ada, karena itu exit status adalah TRUE, hasil operasi AND masih tergantung pada hasil eksekusi instruksi ke 2, dan dengan demikian instruksi echo akan dijalankan

$ [ -f prog01.sh ] && echo “prog01.sh ada”



Analisis: Gambar diatas merupakan perintah notasi && dan ||. Bila file prog01.sh ada (TRUE), maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh ada, karena itu exit status adalah TRUE, hasil operasi AND masih tergantung pada hasil eksekusi instruksi ke 2, dan dengan demikian instruksi echo akan dijalankan.

2. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan instruksi echo tidak dijalankan

$ [ -f prog99.sh ] && echo “prog99.sh ada”



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan ||. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan instruksi echo tidak dijalankan.

3. Bila prog01.sh ada maka jalankan shell script tersebut

$ [ -f prog01.sh ] && . prog01.sh

Analisis: Gambar di atas merupakan peritnah notasi && dan ||. Pada perintah ini adalah untuk menjalankan shell script dari prog01.sh. sama halnya dengan fungsi instrusi dari . prog01.sh.

4. Bila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dank arena sudah TRUE maka instruksi echo tidak lagi dijalankan

$ [ -f prog01.sh ] || echo “Dieksekusi tidak ?”



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan ||. Bila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dank arena sudah TRUE maka instruksi echo tidak lagi dijalankan.

5. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE, hasil masih tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan

$ [-f prog99.sh ] || echo “Dieksekusi tidak ?”



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan ||. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE, hasil masih tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan (dieksekusi).

 

6. File prog99.sh tidak ada, maka tampilkan pesan error

$ [ -f prog99.sh ] || echo “Sorry, prog99.sh tidak ada”



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah notasi && dan ||. File prog99.sh tidak ada, maka tampilkan pesan error seperti perintah di atas.

 

Percobaan 10 : Operator Bilangan Bulat Untuk Test

1.  Menggunakan operator dengan notasi test

$ i=5
$ test “$i” -eq 5
$ echo $?



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah operator bilangan bulat untuk test. Variabel i berisi 5 maka dengan notasi test, variabel i –eq (sama dengan) 5 dan apabila dijalankan instruksi echo $? status exit bernilai 0 karena i memang berisi dengan nilai 5.

2. Menggunakan operator dengan notasi [] (pengganti notasi test)

$ [ “$i” –eq 5]
$ echo $?



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah operator bilangan bulat untuk test. Sama halnya dengan yang nomer 1, namun diganti dengan notasi [ ] maka status exit tetap akan bernilai 0.

Percobaan 11 : Operator Logika dan Konstruksi Elif

1.   Buatlah file prog07.sh

$ vi prog07.sh
#!/bin/sh
# prog07.sh
echo –n “INCOME = “
read INCOME
if [ $INCOME –ge 0 –a $INCOME -1e 10000 ]
then

Biaya=10
elif [ $INCOME –gt 10000 –a $INCOME -1e 25000 ]
then
BIAYA=25
else
BIAYA=35

fi
echo “Biaya = $BIAYA”



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah operator logika dan konstruksi elif. Perintah $ vi prog07.sh berfungsi untuk membuat Shell script prog07.sh yang berisi perintah if dengan variabel income. Ada 3 perintah yaitu BIAYA=10, BIAYA=25 dan BIAYA=35 dan akan dieksekusi pada berikutnya.

2. Jalankan file prog07.sh dan masukan untuk INCOME=5000, 20000, 28000

$ . prog07.sh [INCOME=5000 ]
$ . prog07.sh [INCOME=20000 ]
$ . prog07.sh [INCOME=28000]



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah operator logika dan konstruksi elif. Apabila variabel income diisi dengan INCOME antara 0 sampai dengan 10000 maka biaya yang akan ditampilkan adalah 10, sedangkan apabila income berisi nilai antara 10000 sampai dengan 25000 maka biaya yang akan ditampilkan adalah 25 dan jika INCOME berisi lebih dari 25000 maka ditampilkan BIAYA 35 dan tampil seperti gambar di atas.

Percobaan 12 : Hitungan Aritmatika

1.  Menggunakan utilitas expr

$ expr 5 + 1
$ A=5
$ expr $A + 2
$ expr $A – 4
$ expr $A * 2 (Ada pesan error)
$ expr $A \* 2
$ expr $A / 6 + 10
$ expr 17 % 5



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah hitungan aritmatika. Untuk perhitungan aritmatika dapat menggunakan utilitas expr. Untuk simbol dari penjumlahan adalah +, pengurangan -, namun untuk perkalian bukan menggunakan perintah * tetapi expr dari perkalian adalah \* dan untuk pembagian menggunakan / dan % digunakan untuk expr mod atau sisa hasil bagi dan tampil seperti gambar di atas.

2. Subtitusi isi variable denga hasil utilitas expr

$ A=5
$ B=’expr $A + 1’
$ echo $B



Analisis: Gambar di atas merupakan peritnah hitungan aritmatika. Variabel A diisi dengan 5 kemudian variabel 5 berisi subtitusi dari perintah expr $A + 1 maka apabila variabel B dipanggil akan berisi hasil dari aritmatika tersebut.

Percobaan 13 : Instruksi Exit

1.   Buat shell script prog08.sh

$ vi prog08.sh
#!/bin/sh
if [ -f prog01.sh ]
then
exit 3
else
exit -1
fi



Analisis: Gambar di atas merupakan peritntah instruksi exit. Shell script prog08.sh inimberisi instruksi if untuk notasi [ ] prog01.sh berisi instruksi exit dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan Prog08.sh

$ . prog08.sh
$ echo $?




Analisis: Gambar di atas merupakan perintah instruksi exit. Apabila prog08.sh dieksekusi dengan . prog08.sh kemudian status exit di tampilkan akan menampilkan nilai 0 dan tampil seperti gambar di atas.

Percobaan 14 : Konstruksi case – esac

1.  Buatlah file prog09.sh dengan editor vi

$ vi prog09.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog09.sh
echo “1. Siapa yang aktif”
echo “2. Tanggal hari ini”
echo “3. Kalender bulan ini”
echo –n “Pilihan : “
read PILIH
case $PILIH in

1)
echo “Yang aktif saat ini”
who
;;
2)
echo “”Tanggal hari ini”
date
;;
3)
echo “Kalender bulan ini”
cal
;;
*)
echo “Salah pilih !!”
;;

esac



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Dengan variabel pemilihan PILIH melalui keyboard. Format penulisan case ini pertama diawali dengan case kemudian variabel pilih diikuti dengan in. Kemudian definiskan untuk nomor 1 hingga 3 setiap nomor ditutup dengan simbol ;;. Untuk pemilihan terakhir apabila memilih selain nomor 1 2 3 digunkan perintah *). Kemudian ditutup dengan esac dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

2. Jalankan perintah prog09.sh

$ . prog09.sh




Analisis: Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Apabila memilih nomor 1 maka akan ditampilkan siapa user yang sedang aktif, sedangkan apabila memilih nomor 2 akan ditampilkan tanggal hari ini, apabila memilih nomer 3 akan tampil kalender bulan inid an apabila memilih selai nomor 1 2 atau 3 maka akan ditampilkan echo Salah pilih !!. Kemudian ditutup dengan esac.

3. Buatlah file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case

$ vi prog10.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog10.sh
echo –n “Jawab (Y/T) : “
read JWB
case $JWB in
Y | Y | ya | Ya | YA ) JWB=y ;;
T | T | tidak | Tidak | TIDAK ) JWB=t ;;



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Shell script prog10.sh ini merupakan bentuk lain dari perintah case. Variabel JWB dapat dijawab dengan perintah y/Y/ya?Ya/YA untuk y, sedangkan untuk JWB=t dapat ditulis dengan t/T/tidak/Tidak/TIDAK dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

4. Jalankan program prog10.sh

$ . prog10.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Ini merupakan eksekusi dari prog10.sh. saya menggunakan 3 buah contoh untuk nilai JWB yaitu y, T dan YA.

5. Modifikasi file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case

$ vi prog10.sh
#!/bin/sh
#Prog: prog10.sh
echo –n “jawab (Y/T) : \c”
read JWB
case $JWB in
[yY] | [yY] [aA] ) JWB=y ;;
[tT] | [tT]idak ) JWB=t ;;
esac



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Selain pada percobaan 14 nomer 3 diatas, perintah case untuk jawaban juga dapat ditulis seperti diatas. Berarti y dapat ditulis huruf kecil atau besar, kemudian untuk “ya” bisa y nya bisa huruf besar/kecil begitupula dengan a nya. Sama halnya dengan ya tidak juga demikian dan akan dieksekusi pada berikutnya.

6. Jalankan program prog10.sh

$ . prog10.sh

Analisis: Gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Ini merupakan eksekusi dari program shell script prog10.sh untuk modifikasi nya dan tampil seperti gambar di atas.


Percobaan 15 : Konstruksi for-do-done

1.   Buatlah file prog11.sh

$ vi prog11.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog11.Sh
for NAMA in dony messi neymar suarez
do
echo “Nama adalah : $NAMA”
done



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Shell script ini berisi konstruksi for-do-done dimana for untuk variabel nama ada dony messi neymar suarez. Kemudian dijalankan dengan perintah do dan ditutup dengan done dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan program prog11.sh

$ . prog11.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Apabila prog11.sh ini dijalankan perintah echo akan ditampilkan untuk setiap NAMA karena menggunakan pengulangan for dan tampil seperti tampilan di atas.

3. Buatlah file prog12.sh yang berisi konstruksi for dan wildcard

$ vi prog12.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog12.sh
for F in *
do
echo $F
done



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Shell script prog12.sh ini berisi konstrusi for dan wild card. Program ini akan menampilkan nama file yang berada pada current directory dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

4. Jalankan program prog12.sh

$ . prog12.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Apabila prog12.sh ini dijalankan maka sleuruh nama directory pada current directory akan ditampilkan dan tampil seperti gambar.

5. Modifikasi file prog12.sh.

$ vi prog12.sh
#!/bin/sh
# prog: prog 12. Sh
for F in *.1st
do
1s -1 $F
done



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah yaitu konstruksi for-do-done. Modifikasi prog12.sh ini akan menampilkan long list dari file yang mempunyai ekstensi file .lst dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

6. Jalankan prog12.sh

$ . prog12.sh




Analisis: Gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Tidak ditemukan file/direktori dengan ekstensi .lst pada current directory ini sehingga ditampilkan pesan error dan tampil seperti gambar.

Percobaan 16 : Konstruksi for-do-done

1.  Buatlah program prog13.sh

$ vi prog13.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog13.sh
PILIH=1

while [ $PILIH –ne 4 ]
do
echo “1. Siapa yang aktif”
echo “2. Tanggal hari ini”
echo “3. Kalender bulan ini”
echo “4. Keluar”
echo “Pilihan : \c”
read PILIH
if [ $PILIH –eq 4 ]

then
break
fi
clear

done
echo “Program berlanjut di sini setelah break”



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah yaitu konstruksi while-do-done. Program shell script untuk prog13.sh ini berisi perintah pengulangan serta terdapat 4 pilihan. Variabelnya adalah PILIH –ne 4 dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan prog13.sh

$ . prog13.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah konstruksi while-do-done. Ketika prog13.sh ini dijalankan apabila memilih nomor 1 2 atau 3 maka akan diulangi atau ditampilkan lagi pilihan tersebut karena perintahnya tidak berisi. Sedangkan apabila memilih nomor 4 maka pengulangan akan berhenti kemudian tampil tulisan dan tampil seperti gambar.

Percobaan 17 : Instruksi Dummy

1.   Modifikasi file prog13.sh, kemudian jalankan!

$ vi prog13 . sh
#!/bin/sh
#prog: prog13 . sh
PILIH=1
while :
do
echo “1. Siapa yang akif”
echo “2. Tanggal hari ini”
echo “3. Kalender bulan ini”
echo “4 keluar”
echo “ pilihan : \c”
read PILIH
if [ $PILIH –eq 4 ]

then
break
fi
clear

done
echo “Program berlanjut di sini setelah break”



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah yaitu instruksi dummy. Modifikasi ini terlihat pada penulisan while : sebelumnya ditambahkan dengan notasi [ $PILIH –ne 4] sedangkan pada prog14.sh sekarang tidak ada dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

2. Jalankan prog13.sh

$ . prog13.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Hasil dari eksekusi modifikasi prog13.sh ini akan sama dengan perintah sebelumnya yaitu pada percobaan 17 dan tampil seperti gambar.

3. Buatlah file prog14.sh yang berisi instruksi dummy untuk konstruksi if, kemudian jalankan!

$ vi prog14.sh
#!/bin/sh
# Prog : prog14.sh
echo –n “masukan nilai : “
read A
if [ $A –gt 100 ]
then
:
else
echo “ ok !”
fi



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Masih pada shell script, pada program prog14.sh ini berisi instruksi dummy untuk konstruksi if. Variabel A dinyatakan dengan nilai –ne 100. Then echo OK dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

4. Jalankan prog14.sh

$ . prog14.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Apabila dijalankan jika nilai yang dimasukan masih kurang dari 100 maka ditampilkan OK !, sedangkan apabila nilai lebih dari 100 maka tidak akan ada pesan OK ! dan tampil seperti gambar.

Percobaan 18 : Fungsi

1. Buatlah file fungsi.sh, kemudian jalankan!

$ vi fungsi.sh
#!/bin/sh
# Prog : fungsi.sh
F1 ( ) {
echo “Fungsi F1”
return 1
}
echo “Menggunakan fungsi”
F1
F1
echo $?



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah fungsi. File fungsi.sh pada shell script ini berisi perintah fungsi untuk return 1 dan status exit setalah menjalankan fungsi dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan fungsi.sh

$ . fungsi.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah fungsi. File fungsi.sh ini apabila dijalankan akan berstatus exit 1 karena bernilai false dan tampil seperti gambar.

3. Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh, kemudian jalankan!

$ vi fungsi.sh
#!/bin/sh
# Prog : fungsi.sh
F1 ( )
{
Honor=10000
echo “Fungsi F1”
return 1
}
echo “Menggunakan fungsi”
F1
F1
echo “Nilai balik adalah $?”
echo “Honor = $Honor”



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah fungsi. Modifikasi file fungsi.sh ini hanya ditambah variabel Honor dengan 10000 dan echo Nilai balik adalah $? dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

4. Jalankan fungsi.sh

$ . fungsi.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah yaitu fungsi. Tidak ada perbedaan fungsi dalam file.sh hasil modifikasi ini hanya penambahan nilai dari variabel Honor saja dan tampil seperti gambar.

5. Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh, kemudian jalankan!

$ vi fungsi.sh
#!/bin/sh
# Prog : fungsi.sh
F1 ( )
{
local Honor=10000
echo “Fungsi F1”
return 1
}
echo “Menggunakan fungsi”
F1
F1
echo “Nilai balik adalah $?”
echo “Honor = $Honor”



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah yaitu fungsi. Percobaan ini juga masih merupakan modifikasi dari file fungsi.sh dengan penambahan local sebelum  pendefinisian variabel Honor=10000 dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

6. Jalankan fungsi.sh

$ . fungsi.sh



Analisis: Gambar di atas merupakan perintah fungsi. Dan untuk hasilnya pun tidak ada perubahan dari modifikasi file fungsi.sh sebelumnya. Sama saja dengan percobaan 18 nomer 3 dan tampil seperti gambar.

 

LATIHAN:

1. Buatlah program salin.sh yang menyalin file (copy) sebagai berikut : Salin.sh file –asal file-tujuan Dengan ketentuan :

a. Bila file asal tidak ada, berikan pesan, salin gagal.
b. Bila file tujuan ada tersebut directory, beri pesan bahwa file tidak bisa disalin ke direktori
c. Bila file tujuan ada dan file biasa, beri pesan apakah file tersebut akan dihapus, bila dijawab dengan “Y”, maka copy file tersebut
d. Bila file tujuan belum ada, lakukan copy

Untuk mengambil nama file, gunakan parameter $1 dan $2. Bila jumlah parameter tidak sama ($#) dengan 2, maka beri pesan exit=-1



Analisis: Gambar di atas merupakan program copy file, dimana pada gambar di atas jika file tidak berhasil ditemukan maka nantinya akan langsung di close. Untuk pilihan digunakan perintah if else then, tetapi karena perintah pertama pada shell script salin.sh menyatakan jika file tidak ada maka akan di close, dan memang si file ini tidak ada, sehingga perintah yang dikerjakannya pada saat shell script dieksekusi menggunakan perintah . Salin.sh adalah perintah pilihan nomor 1 yaitu “keluar” karena tidak ada filenya dan tampil seperti gambar di atas.

2. Buat program yang memeriksa nama direktori, jika parameter tersebut adalah direktori, maka jalankan instruksi ls –ld pada direktori tersebut. Namakan program tersebut checkdir.sh. gunakan notasi [ -d namadirektori ] dan pilih logical && atau || pada level shell.



Analisis: Gambar di atas merupakan program memeriksa nama direktori. Seperti yang terjadi pada latihan no. 1 tadi, ketika dijalankan program checkdir.sh ini tidak menemukan directory yang di cari sehingga secara otomatis akan di “closed” atau exit dan tampil seperti gambar di atas.

3. Dengan shell script pph.sh, hitung PPH per tahun dengan ketentuan sebagai
berikut :

10 juta pertama PPH 15%,

25 juta berikutnya (sisa) PPH 25%

Bila masih ada sisa, maka sisa tersebut PPH 35%.

Contoh :
Gaji 8 juta
PPH = 15% * 8 juta
                            Gaji 12 juta
PPH = 15% * 10 juta + 25% (12-10) juta
                            Gaji 60 juta
PPH = 15% * 10 juta + 25% * 25 juta + 25% * (60-10-25) juta
Debugging : untuk melakukan tracing (debug) gunakan opsi –x pada eksekusi shell.



 



Analisis: Gambar di atas merupakan shell script pph.sh, menghitung PPH per tahun dengan ketentuan 10 juta pertama PPH 15%, 25 juta berikutnya (sisa) PPH 25%, bila masih ada sisa, maka sisa tersebut PPH 35%. Untuk membuat sebuah file pph.sh gunakan perintah vi pph.sh. masuk ke shell dan buat sebuah perintah dalam vi  pph.sh dengan memasukan perintah yang ada pada gambar di atas. Gunaka tombol Esc ‘:’ dan wq untuk keluar dari shell dan menyimpan. Kemudian jalankan pph.sh dengan \ perintah bash pph.sh dan untuk debugging untuk melakukan tracing (debug) gunakan opsi –x pada eksekusi shell, maka hasilnya tampil seperti gambar di atas.

4. Buatlah program myprog.sh yang memproses parameter $1, nilai parameter harus berupa string :

start
stop
status
restart
reload

Bila buka dari string tersebut, maka berikan pesan error. Sempurnakan program dibawah ini!


 



Analisis: Gambar di atas merupakan tahapan membuat program myprog.sh yang memproses parameter $1, nilai parameter harus berupa string start, stop, status, restart, dan reload. Isi dari file myprog.sh dengan perintah untuk melakukan seleksi terhadap inputan yang dimasukan. Jika inputan yang dimasukan start, stop, status, restart, atau reload maka akan muncul output seperti gambar di atas dan jika tidak, akan muncul informasi kesalahan dan tampil seperti gambar di atas.

5. Buat sebuah fungsi pada script confirm.sh yang memberikan konfirmasi jawaban Yes, No atau Continue. Jika jawaban Yes, maka beri nilai balik 0, No = 1 dan continue = 2. Modifikasi program!






Analisis: Gambar di atas merupakan latihan nomer 5 yaitu membuat sebuah fungsi pada script confirm.sh yang memberikan konfirmasi jawaban Yes, No atau Continue. Jika jawaban Yes, maka beri nilai balik 0, No = 1 dan continue = 2 serta memodifikasi program tersebut. Pada perintah yang terdapat di modul tidak bisa dijalankan, sehingga digunakan modifikasi terhadap isi perintah. Lalu digunakan perintah elif seperti yang terlihat pada gambar di atas, dan ketika dijalankan hasilnya akan tampil seperti di atas dengan output tulisan “Jawaban YES OK”. 

Kesimpulan:

Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan ekstensi “.sh”.serta Variable shell adalah variable yang dapat mempunyai nilai berupa nilai String. Variable harus dimulai dengan alfabet, disusul dengan alfanumerik dan karakter lain.  Variabel dapat ditulis dalam huruf kecil atau huruf besar atau campuran keduanya. Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan instruksi read.

Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui variable spesial $?.  Indikasi yang diberikan adalah :
o Bila program berakhir dengan sukses, $? = 0
o Bila program berakhir dengan error,    $? = 1

Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi. Ekspresi terdiri dari factor dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasil adalah <> 0

 Ada beberapa jenis Operator yaitu
·         Operator untuk test
·         Test untuk file dan direktori
·         LOGICAL && dan ||
·         Operator bilangan bulat
·         Operator Logical

Dalam pemrograman shell kita juga bisa menggunakan perintah percabangan if,case dan perulangan while in.selain itu kita juga bisa membuat sebuah fungsi yang nantinya bisa dipanggil oleh file lain.

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perintah Dasar Linux

Operasi File dan Struktur Direktory

Manajemen Proses Linux